Minggu, 27 Maret 2011

Ditekan Permainan Keras, Young Tigers Pantang Menyerah Cetak E-mail
   
JakCileboet-Persija U-21 gagal mencuri poin dari Persib U-21 di Stadion Si Jalak Harupat, Soreang, Bandung pada hari Minggu, 27/3 yang juga diliput langsung oleh Crew Jak Online yang turut ikut serta bersama rombongan Persija U-21 dari Jakarta, Persib U-21 langsung mengambil inisiatif serangan, berkali-kali Rudi Geofani dan Budiawan merepotkan barisan pertahanan Persija U-21 pada menit-menit awal. Bahkan pada menit ke 10 wasit menghadiahkan pinalti untuk Persib U-21, akibat Budiawan dilanggar oleh Juan, tetapi tendangan Budiawan dapat digagalkan oleh Raden Muhammad yang kali ini memang tampil ekstra dalam menghadapi serangan-serangan Persib U-21. Selang satu menit kegagalan pinalti Budiawan, Rudi Geofani berhasil membobol gawang Muhammad pada menit ke 11 dengan memanfaatkan kelengahan barisan pertahanan Persija U-21. Setelah gol Rudi, anak-anak Jakarta mulai berani menyerang. Tetapi lagi-lagi serangan yang digalang Walid Ansori harus gagal di kaki pemain pertahanan Persib.

Persija U-21 di Stadion Jalak Harupat Bandung
Terlalu asyik menyerang, Young Tigers harus kembali kebobolan kali ini lewat gol Johan Yoga Utama di menit 20. belum menyerah anak-anak Jakarta tetap bermain terbuka. Pergantian Walid Ansori dengan Ade Wahyudi membuat permaian anak-anak Jakarta lebih hidup, permainan umpan-umpan pendek lini tengah Persija berkali-kali mengancam pertahanan Persib U-21. Sebuah peluang dari Rendy Ardiansah gagal menciptakan gol untuk Persija U-21. Serangan Persija memang sempat terganjal dengan buruknya kepemimpinan wasit yang dipimpin bahkan lagi-lagi Persija U-21 harus mengalami kebobolan akibat terlalu asyik menyerang, Rudi Geofani kembali menciptakan gol untuk Persib di menit-menit akhir babak pertama. Pada babak pertama juga terjadi keputusan-keptusuan yang sedikit memihak tuan rumah, salah satunya dimana serangan Persija U-21 sering terjebak offside tetapi dari pantauan crew JO yang meliput pemain Persija U-21 berdiri sejajar. Pada babak kedua, Persija U-21 kali ini yang memulai inisiatif serangan. Permainan Persija U-21 bahkan lebih hidup dan menguasai jalannya pertandingan. Persib U-21 kali ini bermain bertahan dan dengan sabar meladeni serangan yang bisa dibilang datang bertubi-tubi yang diciptakan oleh anak-anak Jakarta. Umpan satu dua Ade Wahyudi dengan Tri Johan sempat membuat pertahanan Persib U-21 berantakan pada pertengahan babak kedua, dan permainan Persib U-21 pun kali ini seperti didikte oleh anak-anak Jakarta. Bahkan pergerakan individu Rendy Ardiansah sempat mengancam gawang Persib U-21 yang dikawal oleh Rizky Bagja. Ditengah-tengah jalanya pertandingan babak kedua, sempat terjadi insiden yang membuat pemain kedua tim bersitegang. Insiden terjadi saat terjadinya pelanggaran dan tendangan bebas untuk Persib, tiba-tiba Ivan terjatuh setelah sempat terlihat beradu mulu dengan Budiawan. Tri Johan yang berniat memisahkan pertikaian itu malah terlihat dipukul dari belakang oleh salah satu pemain Persib U-21. Bahkan Ade Fajar terlihat berdarah hidungnya akibat pukulan dari salah satu pemain Persib U-21. Kericuhan ini membuat wasit Jumadi mengeluarkan kartu merah untuk pemain Persib, Irpan Setiawan dan kartu kuning untuk Rudi Geofani. Timpang satu pemain, permainan Persib U-21 semakin keras. Anak-anak Jakarta terus berusaha mengejar gol di kandang Persib U-21 itu. Persib U-21 lagi-lagi berhasil menceploskan bola ke gawang Persija U-21 akibat kelengahan sisi kiri pertahanan Persija U-21. Kali ini gol diciptakan oleh Ana Supriatna pada menit 80.walau sudah tertinggal 0-4, anak-anak kota tetap tidak menyerah, mereka tetap bermain menyerang. Hasilnya pada menit 90, Rendy Ardiansah menciptkan gol yang bisa dibilang cukup indah, bola di tempatkan pada sudut kanan atas gawang Persib U-21. Kekalahan ini membuat peluang Persija U-21 untuk melangkah ke babak 6 besar praktis tertutup, Persija U-21 saat ini berada diperingkat 3 kelasmen sementara Grup 1 ISL U-21 dengan nilai 6 dan Persib U-21 kokoh di pimpinan kelasmen dengan nilai 16 Selesai pertandingan, Irwan Sontani, asisten manajer Persija U-21 menyampaikan protes kerasnya kepada wasit yang memimpin pertandingan. “keberpihakan wasit terhadap tuan rumah sangat terlihat, terbukti dengan beberapa peluang yang harus kandas karena terjebak offiside, padahal terlihat jelas pemain kita berdiri sejajar dengan lawan” jelas Irwan. Kericuhan yang terjadi dikomentari oleh Herry Latief, mantan pemain Persija di era 80an dan Pelatih Persija U-21 “Saya melihat pertandingan ini cukup keras, sebaliknya nilai-nilai sprotifitas yang diperlihatkan sangat sedikit sekali” terang Herry Latief.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar